Pada saat ini telah banyak muncul dan
beredar beragam buku metode atau cara cepat membaca Al-Qur’an. Kita bangga
bahwa bangsa Indonesia mampu berbuat banyak dalam hal ini dan di akui pada
tingkat dunia. Melalui buku-buku tersebut telah banyak dihasilkan anak-anak
yang mampu membaca Al-Qur’an, dengan benar, baik dan fasih. Jumlah mereka yang
mengikuti acara wisuda, sudah mencapai ratusan ribu bahkan jutaan. Melalui
buku-buku itu juga banyak orang dewasa bahkan orang tua yang tadinya belum bisa
membaca Al-Qur’an, kini sudah bisa membaca Al-Qur’an dengan baik.
Diantara buku-buku metode tentang cara
membaca Al-Qur’an adalah buku “Al-Muyassar” yang ditulis oleh Bapak H. Hendra
MA dan kawan-kawan. Setelah saya membaca dan mengamati buku ini, saya
mendapatkan kesan bahwa buku ini mempunyai spesifikasi yang tidak dipunyai oleh
buku-buku yang lain yang semisal. Diantaranya :
Pertama : dalam buku ini penulis memberikan
cara membaca satu huruf arab dengan ejaan latinnya dan dikaitkan dengan
pengucapan satu kata dalam bahasan Indonesia baik berupa benda atau lainnya.
Kedua : penulis juga memberikan penjelasan
tentang tempat keluarnya huruf dari mulut (makhraj).
Ketiga : Penulis juga menggunakan metode”
lagu” dalam mengenalkan dan memperaktekkan bacaan setiap huruf. Dari nada
datar-naik-turun dan lebih turun. Hal ini menjadi pembelajaran terhadap
anak-anak, bagaimana sebaiknya Al-Qur’an dibaca. Yaitu dengan irama yang merdu.
Dengan demikian, anak-anak menjadi senang.
Keempat : penulis juga memperhatikan
perbedaan penulisan dalam mushaf yang beredar di Indonesia yaitu : mushaf
standar Indonesia dan mushaf Madinah. Ini sangat membantu dalam memberikan
informasi tentang kedua mushaf tersebut.
Kelima : dan lain-lain.
Saya selaku Rektor Institut ilmu
Al-Qur’an Jakarta ikut bangga dan mengapresiasi terbitnya buku ini, karena ikut
menyemarakkan kegiatan Al-Qur’an di
Indonesia. Terlebih penulisnya adalah tamatan Magister dari IIQ yang saya
pimpin. Semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga buku ini
dijadikan amal jariyah melalui ilmu yang bermanfaat semacam ini.
Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad, MA
Rektor IIQ dan Ketua Lajnah Pentashih Al-Qur’an Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar